Belitung | onewsonline.com – Tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belitung beradu gagasan dalam debat kandidat dengan tema besar “Transformasi Ekonomi Inklusif, Pariwisata Kreatif, Pesisir, dan Revitalisasi Lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat Belitung.” Acara ini berlangsung di Bahamas Hotel & Resort, Tanjungpandan, dan dihadiri berbagai tokoh penting seperti Penjabat Bupati Belitung, Komandan Lanud Hanandjudin Belitung, Dandim Belitung, dan Kapolres Belitung. Jumat (25/10/24).
Pasangan calon yang hadir adalah Djoni Alamsyah Hidayat, S.Sos dan Syamsir, S.I.Kom; Dr. Isyak Meirobie, S.Sn, M.Si dan Drs. H. Masdar Nawawi, M.M; serta H. MZ. Hendra Caya, S.E., M.Si dan H. Sylpana. Ketiganya akan bersaing memperebutkan hati masyarakat Belitung dengan menyampaikan visi dan misi untuk membawa perubahan yang diharapkan masyarakat.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Belitung Gelar Pengawasan Partisipatif.
Ketua KPU Belitung, Amir Husin, membuka acara dengan menyampaikan harapannya agar pemilu dapat berjalan lancar dan damai. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menjaga ketertiban selama proses kampanye dan pemilihan. “Kami berharap pelaksanaan Pilkada dapat berjalan dengan baik karena saya yakin pasangan calon yang ada di depan adalah putra-putra terbaik bangsa yang akan memimpin Belitung ke depan. Kami juga berharap agar kampanye dapat berjalan dengan kondusif, baik sebelum maupun sesudah pemilihan,” ujar Amir Husin.
Moderator debat calon Bupati dan wakil Bupati, Wahyu Kurniawan, M.Psi., Psikolog, yang juga seorang dosen di IAIN SAS Bangka Belitung, menjelaskan sepuluh aturan penting sebelum debat dimulai. Aturan-aturan ini dirancang untuk menjaga ketertiban dan memastikan perdebatan tetap fokus pada visi dan misi kandidat sesuai tema debat yang telah ditentukan.
Setiap pasangan calon diberikan waktu 4 menit untuk memaparkan visi dan misi masing-masing. Setelah itu, mereka dipersilakan ke podium satu per satu, di mana setiap calon mengambil bisball bertuliskan huruf yang menunjukkan amplop pertanyaan yang akan dibacakan moderator. Amplop tersebut berisi subtopik yang terkait tema utama debat dan masih dalam keadaan tersegel hingga sesi tanya jawab dimulai.
Paparan Visi dan Misi
Djoni Alamsyah memulai pemaparan dengan menyoroti masalah kebijakan daerah yang menurutnya telah lama terabaikan. Ia menegaskan bahwa ketidakpedulian ini perlu diatasi bersama, mengingat kontribusi sektor terbesar seperti pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya mencapai 26 persen, dengan industri hanya 13 persen dan konstruksi 12 persen. “Diversifikasi yang lemah membuat sektor pariwisata, pertanian, dan pertumbuhan ekonomi melemah. Kualitas lingkungan hidup, infrastruktur, serta tata kelola pemerintahan yang belum optimal menjadi perhatian kami,” ujarnya. Dengan delapan visi utama, Djoni berkomitmen meningkatkan kualitas SDM, menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, dan membangun infrastruktur inklusif untuk kesejahteraan bersama. Program 100 hari Djoni akan berfokus pada peningkatan pelayanan publik, disiplin ASN, dan program 1 hari untuk warga yang melibatkan turun langsung ke masyarakat.
Isyak Meirobie mengingatkan masa kepemimpinannya sebagai Wakil Bupati pada 2019, di mana ekonomi Belitung mengalami masa keemasan dengan 14 kali penerbangan domestik dan internasional dari Malaysia dan Singapura. “Kami tidak puas dengan pencapaian tersebut dan terus melobi kapal pesiar serta penerbangan dari Tiongkok. Namun, pandemi COVID-19 yang melanda pada 2020 menghentikan semua rencana besar itu,” jelasnya. Di tengah tantangan pandemi, Isyak tetap berupaya memulihkan ekonomi dan menjadikan Belitung sebagai tuan rumah berbagai pertemuan internasional. Dengan visi menciptakan ekonomi yang berkeadilan, inovatif, dan berdaya saing, Isyak berfokus pada peningkatan ketenagakerjaan lokal hingga 80 persen, memberikan insentif pajak bagi investor, serta menurunkan pengangguran.
Hendra Cahya menekankan pentingnya pemerataan pembangunan dan keberlanjutan. Dengan visi “Belitung Maju yang berkemajuan, adil, sejahtera, dan inovatif,” ia mengusung tujuh misi utama. “Kami akan mengembangkan potensi lokal dengan pendekatan CSR, memaksimalkan sektor unggulan seperti pariwisata, kelautan, perikanan, dan perkebunan, serta menerapkan konsep Green Economy,” ungkap Hendra. Ia juga menegaskan pentingnya pengembangan SDM yang berkualitas serta memastikan daerah yang aman dan kondusif untuk pembangunan berkelanjutan.
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Erwis
Copyright © Onews Online 2024