Bawaslu Kabupaten Belitung Gelar Pengawasan Partisipatif.

  • Whatsapp
Ketua Bawaslu Kabupaten Belitung

Belitung | onewsonline.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Belitung menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Pengawasan Partisipatif dengan Tema Pencegahan Politisasi SARA, Hoaks, dan Ujaran Kebencian pada Tahapan Kampanye Pemilihan 2024”. Acara tersebut digelar di Bahamas Hotel & Resort, Tanjungpandan, pada Minggu (13/10/24), dan dihadiri oleh berbagai pihak termasuk perwakilan media dan pemangku kepentingan terkait.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta pemangku kepentingan terkait bahaya politisasi SARA, penyebaran hoaks, dan ujaran kebencian selama tahapan kampanye Pilkada 2024. Ketua Bawaslu Kabupaten Belitung, Rezeki Aris Munazar, menekankan pentingnya peran masyarakat dan media dalam menjaga keberlangsungan demokrasi yang sehat.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Bawaslu Belitung Menelusuri Informasi Terkait Penggunaan Aset Pemda Sebagai Posko Pemenangan.

Rezeki Aris Munazar: Cegah Politisasi SARA dan Hoaks untuk Pemilu Bermartabat

Dalam sambutannya, Aris menegaskan bahwa Pilkada Serentak 2024 adalah momen penting untuk kemajuan daerah, namun menghadirkan tantangan besar terkait penyebaran isu negatif seperti politisasi SARA dan hoaks.

“Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus memastikan Pilkada berjalan damai, adil, dan jujur. Politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian berpotensi memecah belah masyarakat dan merusak tatanan sosial. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan, sehingga pemilu ini mencerminkan demokrasi yang sehat dan bermartabat,” ujar Aris.

Ia juga menyoroti pentingnya netralitas dan akurasi informasi dari media selama tahapan pemilu. Menurutnya, pers memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi yang benar dan menghindari penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

“Media adalah pilar demokrasi yang berperan strategis sebagai pengawas dan pelindung kebenaran di tengah arus informasi yang begitu cepat,” tambahnya.

Peran Teknologi dalam Pengawasan Pemilu

Selain melibatkan masyarakat dan media, Aris juga menyebutkan bahwa pengawasan partisipatif dapat diperkuat melalui teknologi digital. Dengan kerja sama antara Bawaslu dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pemantauan terhadap politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian di media sosial semakin diperketat.

“Teknologi memungkinkan kita untuk lebih cepat mendeteksi dan menindak konten yang merusak demokrasi. Bawaslu juga mengajak masyarakat untuk melaporkan jika menemukan pelanggaran kampanye, baik di dunia nyata maupun digital,” ujar Aris.

Agenda Kegiatan

Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB ini diisi dengan berbagai sesi diskusi dan pemaparan materi terkait pengawasan kampanye, seperti mekanisme pengawasan terhadap politisasi SARA, hoaks, dan ujaran kebencian. Bawaslu Kabupaten Belitung juga meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) sebagai alat untuk memetakan potensi kerawanan selama tahapan Pilkada berlangsung.

Di akhir acara, peserta yang terdiri dari perwakilan media dan pemangku kepentingan lainnya diimbau untuk terus bersinergi dalam menjaga kualitas pemilu, mulai dari pengawasan hingga pelaporan pelanggaran.

Dengan kegiatan ini, diharapkan Pilkada Serentak 2024 berlangsung damai, adil, jujur, dan bebas dari isu-isu negatif yang dapat merusak tatanan sosial dan politik di Kabupaten Belitung.

“Pilkada 2024 menjadi momen penting untuk kemajuan daerah, namun juga menghadirkan tantangan besar terkait penyebaran isu-isu negatif. Pengawasan partisipatif dari seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan untuk menjaga integritas pemilu,” tutup Rezeki Aris Munazar.

sumber: Bawaslu Kabupaten Belitung.

Editor Erwis

Penulis: Tim Redaksi

Editor: Erwis

Copyright © Onews Online 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *