Berburu Kulat Sawit di Musim Hujan Belitung, Waspadai Beracun

  • Whatsapp
Berbagai jenis kulat Belitung, termasuk kulat sawit, kulat pelawan, dan kulat berwarna cerah yang sering diburu warga di musim hujan.
Gambar atas kiri: Kulat sawit tumbuh di tumpukan pelepah sawit kering di Belitung, dengan bentuk seperti payung tertutup.

Belitung | onewsonline.com – Musim hujan telah membawa kesuburan bagi berbagai tanaman, termasuk jamur atau kulat yang tumbuh subur di hutan dan perkebunan. Di Belitung, warga setempat berbondong-bondong berburu kulat sawit, kegiatan masyarakat dapat dilihat jejaring media sosial Facebook, yang mereka sebut kulat sawit, terutama di perkebunan sawit. Kulat sawit menjadi salah satu incaran utama karena mudah ditemukan di tumpukan pelepah sawit yang mengering.

Kulat sawit dikenal dengan bentuknya yang mirip payung, di mana saat muda kulat ini tertutup rapat, sedangkan saat tua, payungnya mekar dengan tangkai berwarna putih dan ujung berwarna kecokelatan. Banyak warga yang menganggap aktivitas ini sebagai hobi, terutama karena tantangan lokasi berburu yang sering kali berada di dalam hutan atau kebun sawit yang lebat.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Yola Berikan Bantuan Kepada Warga Terdampak Banjir

Namun, di tengah keseruan berburu, masyarakat diimbau untuk tetap berhati-hati. Beberapa jenis kulat di wilayah ini diketahui mengandung racun. Gejala seperti pusing dan mual dapat muncul setelah mengonsumsi kulat yang salah. Ini membuat kehati-hatian saat memetik sangat penting.

Selain kulat sawit, jenis kulat lain seperti kulat Pelawan, kulat Tiong, kulat Sukatan, dan kulat Pelandok juga banyak ditemukan di Belitung. Namun, tidak semua kulat aman untuk dikonsumsi. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang baik tentang jenis-jenis kulat yang bisa dan tidak bisa dimakan.

Menurut seorang penjual kulat sawit yang tidak mau disebutkan namanya, kondisi kebun sawit yang lembap saat musim hujan memang menjadi tempat subur bagi berbagai jamur untuk tumbuh. “Kulat sering muncul di tumpukan pelepah yang mengering. Tapi kalau mau memetik, harus benar-benar tahu mana yang aman. Salah makan, bisa-bisa malah sakit,” ujar narasumber tersebut.

Eksplorasi kulat memang menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya warga Belitung saat musim hujan. Namun, selain waspada terhadap kulat beracun, para pemburu kulat juga harus berhati-hati terhadap hewan buas dan berbisa yang kerap muncul di hutan-hutan tempat kulat tumbuh.

Berburu kulat sawit bukan hanya tentang mencari makanan, tetapi juga mengapresiasi alam dan menjaga tradisi lokal yang sudah berlangsung lama di Belitung.

Penulis: Tim Redaksi

Editor: Erwis

Copyright © Onews Online 2024

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *