Apa Itu Mpox?
Mpox disebabkan oleh virus yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus, keluarga Poxviridae. Virus ini mirip dengan virus yang menyebabkan cacar, tetapi biasanya menyebabkan penyakit yang lebih ringan. Meskipun tidak seberbahaya cacar, mpox tetap menjadi ancaman kesehatan, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus mpox terutama ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi melalui cairan tubuh, luka kulit, atau droplet pernapasan.
Bagaimana Mpox Menular?
Penularan virus mpox dapat terjadi melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit dan mukosa hewan yang terinfeksi. Pada manusia, penularan dapat terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, benda yang terkontaminasi virus, atau melalui pernapasan (droplet). Karena itulah, penting untuk mengenali gejala awal dari penyakit ini untuk meminimalkan risiko penyebaran.
Gejala-Gejala Mpox
Menurut WHO, gejala mpox biasanya muncul dalam waktu 6 hingga 16 hari setelah paparan virus, namun periode inkubasi bisa bervariasi antara 5 hingga 21 hari. Gejala penyakit ini bisa dibagi menjadi dua tahap: fase prodromal dan fase munculnya ruam. Berikut adalah rincian lebih lanjut tentang gejala mpox:
- Demam: Gejala awal yang paling umum adalah demam tinggi. Demam ini bisa mencapai lebih dari 38°C dan biasanya berlangsung selama beberapa hari. Demam sering menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi virus.
- Sakit Kepala Berat: Penderita mpox sering mengeluhkan sakit kepala yang parah, terutama saat demam berlangsung. Sakit kepala ini bisa berlangsung selama beberapa hari dan biasanya mereda seiring dengan penurunan demam.
- Nyeri Otot dan Punggung: Seiring dengan demam dan sakit kepala, penderita sering mengalami nyeri otot, terutama di area punggung. Nyeri ini bisa cukup mengganggu aktivitas sehari-hari dan seringkali menambah rasa lemas pada penderita.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Salah satu gejala khas mpox yang membedakannya dari penyakit serupa, seperti cacar air, adalah pembengkakan kelenjar getah bening. Pembengkakan ini biasanya terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan. Pembengkakan ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh sedang bekerja keras untuk melawan infeksi.
- Kelelahan atau Lemas: Penderita mpox sering merasa sangat lelah dan lemas, terutama selama fase awal penyakit. Kelelahan ini disebabkan oleh respons tubuh terhadap virus, serta gejala-gejala lain seperti demam dan nyeri otot.
- Munculnya Ruam Kulit: Ruam adalah gejala paling mencolok dari mpox. Menurut laporan WHO, ruam biasanya muncul dalam 1 hingga 3 hari setelah demam mulai mereda. Awalnya, ruam muncul di wajah, kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk tangan, kaki, dan dada. Ruam ini akan berubah secara bertahap, mulai dari bintik merah datar, kemudian menjadi bintik berisi cairan (vesikel), dan akhirnya berisi nanah (pustula). Setelah beberapa hari, pustula akan mengering dan membentuk koreng yang akhirnya mengelupas.
Tahapan Ruam Mpox
- Bintik Merah: Ruam dimulai sebagai bintik-bintik merah kecil yang datar, biasanya di wajah.
- Vesikel: Setelah bintik merah, ruam berubah menjadi vesikel atau bintik yang berisi cairan bening.
- Pustula: Vesikel kemudian berubah menjadi pustula, bintik yang berisi cairan nanah, yang merupakan tanda infeksi lebih lanjut.
- Koreng: Setelah pustula mengering, terbentuk koreng yang akhirnya akan lepas dari kulit. Proses ini dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
Penanganan dan Pencegahan Mpox
Hingga saat ini, belum ada pengobatan spesifik untuk mpox, namun gejalanya dapat dikelola dengan baik menggunakan perawatan suportif. Dalam kasus yang lebih serius, pasien mungkin memerlukan rawat inap untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang tepat. Vaksin cacar telah terbukti memberikan perlindungan terhadap mpox, dan vaksinasi di beberapa negara kini sedang dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus.
WHO menyarankan langkah-langkah pencegahan berikut untuk mengurangi risiko penularan:
- Menghindari kontak langsung dengan hewan yang mungkin terinfeksi.
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang memiliki gejala-gejala mpox.
- Menggunakan alat pelindung diri, terutama saat merawat pasien yang terinfeksi.
- Mencuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang digunakan bersama.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Jika Anda atau orang di sekitar Anda menunjukkan gejala-gejala mpox seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam, sangat penting untuk segera menghubungi tenaga medis. Deteksi dini dan isolasi dapat membantu mencegah penyebaran virus kepada orang lain. Selain itu, diagnosis cepat dapat membantu dalam penanganan lebih lanjut, terutama untuk mencegah komplikasi serius.
Kesimpulan
Mpox adalah penyakit yang membutuhkan perhatian dan kewaspadaan. Meskipun gejalanya bisa sembuh dengan sendirinya, pencegahan dan pengobatan dini sangat penting untuk mengurangi dampak buruk pada kesehatan. Kenali gejala-gejalanya dan ambil langkah pencegahan yang tepat untuk melindungi diri Anda dan orang-orang di sekitar Anda.
Referensi:
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO): Monkeypox
Penulis: Tim Redaksi
Editor: Erwis
Copyright © Onews Online 2024